<p>Kesadaran konsumen akan jaminan keamanan pangan terus meningkat dan telah menjadi perhatian bagi para pelaku industri pangan olahan. Konsumen berkeyakinan bahwa keamanan pangan tidak hanya dijamin dari hasil produk akhir yang telah melalui proses pengujian di laboratorium saja, namun juga produk yang akan dihasilkan dari bahan baku yang baik, diproses dan diolah oleh tenaga kerja yang kompeten dan didistribusikan dengan baik. Oleh karena itu, dalam menjawab tuntutan konsumen tersebut dibutuhkan suatu cara produksi pangan olahan yang baik atau biasa disingkat sebagai CPPOB.</p><h2><strong>Ketahui tentang Sertifikasi CPPOB</strong></h2><p>CPPOB merupakan suatu pedoman yang akan menjelaskan cara dalam memproduksi pangan olahan yang aman, bermutu, dan layak untuk dikonsumsi. Istilah CPPOB ini banyak digunakan dalam industri olahan pangan. Asep Rusmana (praktisi keamanan pangan) menuturkan bahwa seorang personel dari perusahaan yang ingin menambah nilai tambah bagi perusahaanya, harus mampu dibuktikan bahwa dia dapat menerapkan CPPOB dalam perusahaan tersebut, sehingga adanya sertifikasi sebagai bukti merupakan suatu hal yang penting.</p><p>Terdapat dua macam sertifikasi CPPOB yaitu sertifikat kompetensi penerapan CPPOB dan sertifikasi inspektur CPPOB. Seorang yang telah memiliki sertifikasi kompetensi penerapan CPPOB dapat diartikan bahwa seseorang tersebut telah mampu dalam mengembangkan penerapan sistem CPPOB di perusahaan tersebut. Sedangkan seseorang yang telah memiliki sertifikasi keahlian inspektur CPPOB, artinya bahwa orang tersebut telah mampu dalam melakukan pemeriksaan apakah sistem CPPOB yang telah dijalankan perusahaan telah dilakukan sesuatu aturan atau tidak karena akan dibekali oleh ilmu audit, sehingga seseorang dapat melakukan pemeriksaan dengan benar, bagaimana cara bertanya, menulis laporan dan melakukan inspeksi. Oleh karena itu skema inspeksi CPPOB jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang hanya kompetensi penerapan CPPOB.</p><h2><strong>Pihak yang Memerlukan Sertifikasi CPPOB</strong></h2><p>Sertifikasi penerapan CPPOB selayaknya harus dimiliki oleh orang-orang yang bekerja di perusahaan pangan, artinya seseorang yang menerapkan CPPOB harus memiliki sertifikat kompetensi penerapan CPPOB tersebut, sekurang-kurangnya jika dalam suatu pabrik adalah ketua koordinator CPPOB/ koordinator GMP harus memiliki sertifikasi CPPOB tersebut. Sedangkan untuk sertifikasi keahlian skema inspektur CPPOB, harus dimiliki oleh orang yang melakukan pemeriksaan di lapangan yaitu seseorang yang bertugas sebagai auditor lapangan. Bekal kompetensi tersebut dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam interpretasi sehingga nantinya dapat dihasilkan hasil audit yang benar.</p><h2><strong>Mengapa Sertifikasi CPPOB Penting?</strong></h2><p>Dalam penjelasannya, Dr. Asep Rusmana mengungkapkan bahwa sertifkasi CPPOB merupakan suatu sistem yang mendasar bagi perusahaan pangan olahan yang ingin mendapatkan MD dari Badan POM dan akan mengedarkan produknya di Indonesia diwajibkan untuk menerapkan CPPOB.&nbsp;Hal ini dikarenakan, setiap perusahaan yang ingin mendapatkan izin edar nantinya akan diperiksa oleh Badan POM setempat melalui proses auditing, apakah perusahaan tersebut telah menerapkan CPPOB dengan baik atau tidak. Jika semuanya telah sesuai, maka Badan POM akan mengeluarkan surat rekomendasi bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan CPPOB dengan baik, selanjutnya surat rekomendasi tersebut dapat dipakai untuk mendaftar izin edar sehingga perusaahaan tersebut dapat mendapatkan MD.</p><p>“Meskipun sertifikasi CPPOB secara personil belum diwajibkan secara regulasi untuk dimiliki oleh setiap orang yang bekerja pada perusahaan pangan, namun sudah seharusnya orang yang bekerja di perusahaan mempunyai kompetensi tersebut dan sertifikasi CPPOB wajib dimiiliki oleh perusahaan dengan beberapa level. Terdapat perusahaan dengan kategori risiko rendah yang diperbolehkan untuk menjalankan dulu usahanya dan akan dilakukan audit kemudian. Namun, untuk perusahaan dengan kategori menengah dan tinggi akan dilakukan proses audit oleh Badan POM dengan memeriksa persyaratan dari CPPOB yang dijalankan oleh perusahaan apakah semuanya sudah diterapkan atau tidak, dan jika sesuai maka Badan Pom akan mengeluarkan sertifikat CPPOB”, ujar Asep Rusmana.</p><h2><strong>Cara mendapatkan sertifikasi CPPOB</strong></h2><p><img src="https://cdn.ipbtraining.com/article/images/20240731-infografis-izin-penerapan-cppob-1024x1024-1722409652.png"></p><p>Sebelum mengajukan permohonan izin edar produk ke Badan POM, setiap personel perusahaan pangan harus memahami penerapan CPPOB dan memiliki sertifikasinya. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam proses pengajuan permohonan penerbitan izin penerapan CPPOB diantaranya,</p><ol><li>Peta lokasi sarana produksi,</li><li>Denah bangunna (lay out) sarana produksi,</li><li>Panduan mutu meliputi dokumen yang memuat persyaratan untuk penerapan CPPOB di sarana produksi,</li><li>Deskrispi Pangan Olahan, dan</li><li>Alur proses produksi beserta penjelasannya</li></ol><p>Gambar: <a href="https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/_/media/static/files/Article/laporan-utama/Feb2022-FotoHero-Halal.jpg?fm=pjpg&amp;w=1200&amp;s=3f33706e40c890be920eeca8128357f7" rel="noopener noreferrer" target="_blank">MK+</a> dan <a href="https://wasprodpangan.pom.go.id/images/2021/12/17/infografis-izin-penerapan-cppob.png" rel="noopener noreferrer" target="_blank">BPOM</a></p><p><br></p>

Urgensi Sertifikasi GMP/CPPOB

Pesan program sesuai kebutuhan Anda